WahanaNews-NTT | Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Seknas Jokowi, Guruh Hermawan, merasa prihatin atas sejumlah aksi menyudutkan pemerintah yang ditengarai dilakukan oleh segelintir relawan.
Mulai polemik bisnis polymerase chain reaction (PCR), hingga wacana reshuffle kabinet.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Guruh menilai, tuduhan atas sejumlah menteri terlibat dalam bisnis PCR itu tidaklah berdasar.
"Kami tegak lurus menjalankan amanat relawan yang menyatukan bangsa, bukan gegabah menyudutkan pemerintah. Apalagi ada tuduhan ikut mendikte pemerintah untuk melakukan reshuffle kabinet atau terlibat membongkar isu PCR gate. Tidak ada bukti itu, jadi bila ada pernyataan itu, maka Seknas Jokowi menyatakan keberatan atas tuduhan pihak tertentu," kata Guruh, melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (9/11/2021).
Ia menilai, berkembangnya isu bisnis PCR yang disebut-sebut melibatkan dua menteri di Kabinet Jokowi, sangatlah mengada-ada.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Menurut Guruh, tudingan yang mengarah kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri BUMN, Erick Thohir, itu tidaklah berdasar.
Guruh juga membantah adanya organisasi yang mengatasnamakan Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ) yang di dalamnya terdapat organ relawan Seknas Jokowi.
Menurutnya, Seknas Jokowi tidak pernah terlibat, apalagi menyinggung, soal reshuffle kabinet.