Rote Ndao, WahanaNews-NTT | Miris sekali sepekan terakhir ini, Minyak Tanah dan Pertalite hampir tak terlihat dari peredaran di Rote Ndao.
Untuk memastikan ketersediaan jenis BBM Tertentu (Minyak Tanah) dan BBM Khusus (Pertalite) itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan-UMKM Rote Ndao Johni Manafe angkat bicara.
Baca Juga:
Stok Minyak Tanah Minim, Agen Minta Kuota Ditambah di Teminabuan
"Terkait minyak tanah, memang hari ini kapal pengangkut sudah masuk ke Rote, tidak ada lagi kelangkaan," ujar Johni kepada Wahananews Ntt Co, pada Selasa, 26 September 2023.
Lalu terkait kelangkaan pertalite, jelas dia, kapal pengangkut BBM dari PT Nety Susanto milik Oko C (Martenche Suwongto) sementara naik dok. "Karena jadwal naik dok, tidak ada kapal pengganti, sehingga terjadi kelangkaan," ucap Johni.
Sehingga tutur dia, yang diharapkan adalah kapal tangker dari PT. Rotenda Energi Indonesia (REI). "Kita sudah komunikasi dengan PT. REI dan Pertamina Kupang, harusnya hari Kamis baru kapal sampai di Rote," sambung Johni.
Baca Juga:
Sopir Angkutan Umum dan Barang di Garut Kesulitan Dapat BBM Jenis Pertalite dan Biosolar
"Tetapi informasi terbaru, hari ini (26/09/2023), pihak Pertamina Kupang sudah siap isi di kapal dan besok sudah masuk di Rote," lanjut dia.
Johni menambahkan, tim dari Dinas Koperindag-UMKM Rote Ndao sudah turun untuk melakukan pemantauan.
Kemudian dirinya juga sudah melakukan rapat bersama Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Armis Saek. Jika ada indikasi penimbunan oleh pengecer maka Pemerintah akan tindak tegas.
Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT Darius Beda Daton turun langsung untuk melihat lebih dekat terkait stok bahan bakar minyak (BBM) di Rote Ndao yang menipis bahkan habis di SPBU dalam sepekan terakhir.
"Harga eceran pertalite 1/2 liter di pinggir jalan mencapai Rp15.000 (1 liter Rp 30.000). Itupun sudah jarang terlihat di pinggir jalan," jelas Darius kepada awak media, Senin, 25 September 2023.
Ia menceriterakan, usai berkunjung ke sejumlah OPD di Kabupaten Rote Ndao, dirinya kemudian memantau langsung kondisi di lapangan.
"Saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu SPBU di wilayah Sanggaoen untuk sekedar meminta informasi apa kendala yang dialami, apakah karena kuota pengiriman dibatasi atau tersendatnya distribusi karena alasan tertentu," pungkas Darius.
Sesampainya di lapangan, Darius memastikan SPBU terlihat tutup karena stok BBM habis.
"Ternyata benar SPBU itu sedang tutup. Tidak tersedianya BBM tentu akan mengganggu aktifitas masyarakat di semua lini karena itu Pertamina harus bisa memastikan bahwa layanan BBM lancar dan sesuai kuota untuk semua wilayah," cetus Darius.
Menurutnya, penimbunan BBM yang kerap menjadi momok di beberapa wilayah di NTT yang menimbulkan harga BBM jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah.
"Saya kemudian berkoordinasi dengan PT Pertamina Cabang Kupang guna menginformasikan apa yang terjadi di Rote Ndao," ungkap Darius.
"Lalu kepada saya, PT Pertamina Kupang menyampaikan laporan stok harian 4 SPBU di Rote Ndao per tanggal 25 September dan saat ini sedang dalam proses pengisian di kapal pengangkut dan diperkirakan kapal akan menuju Rote hari Rabu atau Kamis mendatang," sambung dia. [frs]