
Ngada-NTT.WahanaNews.co| Sebanyak 378 Mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Flores Bajawa (FB) mulai mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Tahun Akademik 2025/2026. Bupati Ngada, Raymundus Bena ikut hadir.
Baca Juga:
Kolaborasi Pusat dan Daerah, 166.977 Warga Tercover BPJS Kesehatan, Ngada Pertahankan UHC
Dalam arahannya ketika membuka kegiatan ini, Bupati Ngada yang akrab disapa Ray Bena mengajak kepada seluruh mahasiswa Stiper FB untuk ikut bangun Ngada.
Kata Ray Bena, hal terpenting bagi mahasiswa adalah mengkombinasikan/improvisasi antara hal yang sudah ada dengan ilmu yang diperoleh.
Sebab menurut dia, program studi yang ada di Stiper saat ini sangat relevan dengan potensi yang ada di Kabupaten Ngada.
Baca Juga:
Lantik Dirut, Dewan Pengawas dan Kabag Perumda Air Minum, Ini Pesan Bupati Ngada Raymundus Bena
“Sudah ada di masyarakat. Sekarang tingggal kombinasikan, tinggal improvisasi antara hal yang dilakukan oleh orang tua dengan ilmu yang kalian dapat,” ungkap Ray Bena.

Kehadiran mahasiswa Stiper FB mestinya bisa membawa dampak positif bagi masyarakat dalam bidang pertanian dan peternakan. “tetaplah percaya diri bahwa kalian bisa, dan kalian bisa merubah Ngada ini,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Ngada Raymundus Bena menyentil adanya kerja sama antara Pemda Ngada dengan Pengusaha untuk 500 hektar Kopi dan juga tanaman-tanaman lainnya.
Terhadap hal ini, Ray Bena berharap kepada pihak Stiper FB berkolaborasi dengan Pemerintah untuk bisa mengikutsertakan mahasiswa sebagai pendamping bersama PPL sebagai bagian dari praktek langsung di lapangan.
Kepada para mahasiswa baru, Ray Bena mengingatkan, selain menimba ilmu, Stiper FB merupakan tempat untuk membentuk karakter.
Menurut dia, jika karekaternya lemah maka tantangan apapun itu tidak bisa dihadapi.
Dihadapan seluruh Civitas Akademika Stiper FB yang hadir, Bupati Ngada juga mengungkapkan kesiapan Pemda Ngada untuk menyediakan sejumlah Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi yang tidak mampu melalui Program KIP Daerah.
Selain beasiswa, Ray Bena juga menyinggung soal infrastrastruktur dan sarana penunjang perkuliahan lainnya akan diperhatikan Pemda jika tidak bertabrakan dengan regulasi.
“Saya juga lagi berdiskusi dengan Ketua Stiper berkaitan dengan kendala-kendala yang mungkin dihadapi oleh adik-adikku sekalian lebih khusus di pembiayaan,” ujarnya sembari menyampaikan mudah-mudahan bisa direalisasikan di APBD Induk 2026. [frs]