WahanaNews-NTT | Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Herry Sales meminta kepada 171 tenaga guru P3K tahun 2021 yang telah menerima SK untuk terus menunjukkan kinerja.
Permintaan ini disampaikan Kadis PKO usai Penandatanganan Kontrak Kerja dan penyerahan SK tahap kedua oleh Bupati Sikka kepada 94 tenaga guru P3K di aula Dinas PKO Sikka, Rabu (18/05/2022).
Baca Juga:
Dugaan Manipulasi Data Dapodik, Guru SDN Wololangga Gagal Ikut Seleksi PPPK
“Dengan adanya perhatian dari Pemerintah khususnya Pemerintah Pusat berarti prestasi dan kinerja mereka harus lebih tajam, harus lebih maju bahkan harus bisa melakukan perubahan-perubahan,” tegas Herry Sales.
Perubahan-perubahan yang dimaksudkan kata Kadis, yakni perubahan dalam dirinya maupun perubahan dalam proses belajar mengajar sembari berharap agar anak-anak didik sebagai generasi penerus menjadi anak-anak yang berkualitas dan dapat diandalkan di Kabupaten Sikka.
Dijelaskan Kadis, untuk seleksi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) khusus untuk guru dari angkatan pertama dan angkatan kedua berjumlah 171 orang.
Baca Juga:
Pemerintah Mubar Salurkan TPP Rp3 Miliar untuk Pegawai Organisasi Daerah
Dari 171 orang ini Herry Sales merincikan, guru P3K angkatan pertama sebanyak 77 orang, sedangkan untuk angkatan kedua berjumlah 94 orang dari kuota yang dibutuhkan sebanyak 275 orang.
Herry Sales mengakui bahwa dari 275 kuota yang dibutuhkan ini, artinya saat mengikuti proses selektif uji kompetensi ada yang gugur, sehingga pihaknya masih membutuhkan kuota tersebut. “semoga di tahap ketiga ini dia bisa memenuhi,” ujanya.
Dalam prosesnya Kadis PKO Sikka ini mengatakan bahwa, pihaknya hanya bersifat koordinasi karena dalam seluruh tahapan, guru-guru tersebut yang melakukan proses secara mandiri melalui aplikasi.
Terkait penempatan para guru tenaga P3K ini, Kadis PKO menjelaskan bahwa semua yang sudah menerima SK ini akan ditempatkan di sekolah-sekolah sesuai dengan lamaran yang dimasukan saat mendaftar.
Sehingga kata dia, akan menjadi kendala bagi sekolah-sekolah yang ditinggalkan karena menurut Kadis, guru yang dianggap berprestasi di sekolah tersebut harus dialihkan ke sekolah lain sesuai lamaran dari guru yang bersangkutan. “Nanti kita evaluasi, selama 2 tahun berjalan baru kita roling lagi kemana,” tutup Herry Sales. [frs]