Manusia boleh memiliki segala sesuatu, namun kalau kesehatannya terganggu sia-sialah segala kepunyaannya dan sirnalah kebahagiaannya. Oleh sebab itu jelas Maria, kehadiran lembaga Perguruan Tinggi yang berjuang meningkatkan sumber daya para medis adalah sebuah keharusan dan menjadi ekspresi sebuah panggilan nurani.
Menyadari luhurnya pelayanan dalam bidang kesehatan lanjut Maria mengatakan bahwa Akper St. Elisabeth Lela dalam segala keterbatasannya terus berbenah diri guna melahirkan tenaga perawat yang profesional. Salah satu keputusan yang brilian dan berani adalah dengan memindahkan Kampus dari Lela ke Kota Maumere pada Tahun Akademik 2020/2021, dan yang diwisuda hari ini adalah angkatan perdana yang ulus sejak dipindahkan, tandas dia.
Baca Juga:
Sah..!! Akper St. Elisabeth Lela Berubah Status Jadi STIKES
Akper St. Elisabeth Lela tutur Maria, terus berbenah untuk menjadi Lembaga yang tetap eksis dan dapat bersaing ditengah perkembangan zaman. Hal ini nampak dari hasil Akreditasi Prodi oleh LAM-PTKES dengan predikat Baik Sekali dan Akreditasi Institusi oleh BAN-PT dengan predikat Baik Sekali. Hasil kerja keras yang sangat membanggakan karena hasil akreditasi tersebut sangat membantu kelangsungan dan perkembangan lembaga ini selanjutnya.
Lebih dari itu, pembenahan terus dilakukan dalam hal ketenagaan dengan penambahan jumlah dosen tetap yang berkualifikasi sesuai standar. Saat ini terdapat 10 orang dosen tetap yang berkualifikasi Magister dan sedang mempersiapkan 2 dosen untuk melanjutkan studi ke Program Doktoral.
Selain Tenaga Dosen dan Tendik, saat ini Akper sedang dalam proses perubahan bentuk ke STIKES dengan penambahan 2 Prodi baru yaitu, Fisioterapi dan S1 Informatika Medis (Status Proses SK).
Baca Juga:
Perawat di Pekanbaru Ditangkap Polisi, Curi Emas Majikan Lansia Rp150 juta
Peningkatan juga dilakukan dalam menambah jejaring kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan PKM serta pendayagunaan lulusan.
Akper St. Elisabeth Lela berkomitmen untuk menjadi sebuah Lembaga yang tidak hanya menghasilkan lulusan, namun bertanggung jawab juga sampai dengan penyerapan lulusan, tutup Maria Ringgi. [frs]