NTT.WahanaNews.co| BPJS Kesehatan bersama dengan pakar, akademisi dan ahli jaminan kesehatan di Indonesia meluncurkan buku berjudul "Konsep, Implementasi dan Dampak Jaminan Kesehatan Nasional: Perjalanan Satu Dekade". Buku ini menjadi tonggak penting dalam mendokumentasikan perjalanan satu dekade pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang telah menjadi tulang punggung sistem kesehatan di Indonesia. Buku yang merangkum konsep awal, filosofi, dinamika implementasi, capaian, serta tantangan yang dihadapi diharapkan dapat memberikan refleksi dan evaluasi yang penting untuk memastikan keberlanjutan JKN di masa depan.
Disunting langsung oleh Direktur Kepatuhan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Kesehatan Mundiharno, buku ini menggandeng beberapa penulis utama yang merupakan pakar, akademisi dan ahli dalam sistem jaminan sosial khususnya jaminan kesehatan seperti Hasbullah Thabrany, Chazali H Situmorang, Bayu Dwi Anggono, Teguh Dartanto, Donald Pardede, Kalsum Komaryani, Atik Nurwahyuni, Eko Setyo Pambudi, Timbul Siregar, Cut Sri Rozanna, Royasia Viki Ramadani, Atika Walujani Moedjiono dan penulis internal Duta BPJS Kesehatan.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Jayapura Pastikan Semua Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Bisa Diakses Peserta JKN
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengungkapkan buku ini merupakan sebuah catatan yang merekam perjalanan panjang penyelenggaraan Program JKN dan manifestasi gotong royong bangsa Indonesia, dari Sabang hingga Merauke bersatu padu saling membantu. Peluncuran buku dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Republik Indonesia Muhaimin Iskandar, Anggota Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh, DJSN, Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, serta para penulis buku di Jakarta, Rabu (11/12).
“Pada tanggal 12 Desember 2024 besok, kita juga memperingati International Universal Health Coverage (UHC) Day. Harapan saya, kehadiran buku ini bisa menjadi pengingat bagi semua pembacanya bahwa Program JKN yang saat ini juga telah mencapai UHC, merupakan buah kerja keras bersama dan tugas kita untuk menjaga keberlangsungannya. Melalui kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada tim penyusun buku yang telah bekerja keras dan memberikan dedikasi terbaiknya demi menambah literasi JKN bagi publik. Program JKN adalah tugas mulia yang kita emban bersama untuk diwariskan ke anak cucu di masa mendatang,” kata Ghufron.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa
Sementara itu, Menko PM RI Muhaimin Iskandar mengungkapkan Program JKN lahir dari perjuangan panjang dan komitmen kuat berbagai pihak yang mendambakan sistem jaminan kesehatan yang inklusif dan berkeadilan. Ke depan, upaya untuk memperkuat Program JKN harus terus dilakukan, baik melalui penguatan regulasi, peningkatan efisiensi operasional, maupun melalui inovasi kebijakan yang berorientasi pada kepentingan pemberdayaan masyarakat
“Sistem Jaminan Sosial Nasional yang kita jalankan sejak 10 tahun lalu merupakan pengalaman baru di Indonesia. Sistem ini langsung diimplementasikan dan langsung berjalan sukses. Tentu 1 dekade momentum terbesar bangsa kita, warga Indonesia mampu bergotong royong dalam mengatasi masalah pembiayaan kesehatan secara bersama-sama, melibatkan seluruh masyarakat. Semangat gotong royong diharapkan tidak luntur atau beralih pada isu beratnya iuran. Padahal semangat gotong royong melalui kontribusi iuran ini adalah hal fundamental dalam keberlangsungan JKN ini,” kata Muhaimin.
“1 dekade Program JKN, 1 dekade keberanian negara untuk memberikan layanan yang terbaik bagi rakyatnya di bidang kesehatan. Semoga seluruh pihak terus berinovasi dan berusaha memberikan pelayanan bagi masyarakat dan kepatuhan pada regulasi yang telah kita tetapkan,” tambah Muhaimin.