Tumiran menambahkan bahwa IBEA bukan sekadar ajang penghargaan. Ini adalah ruang untuk mendorong inovasi energi dan memajukan industri nasional.
“Harapannya, industri dalam negeri mendapatkan prioritas dalam mendukung transisi energi. Kita juga harus mempersiapkan anak muda Indonesia sebagai SDM unggul di sektor ini,” lanjutnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Dukungan PLN Kalselteng ke Polda Kalsel Melalui Program Electrifying Agriculture
Optimisme Pemerintah dan Langkah Konkret PLN
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan optimismenya. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam EBT, mulai dari hidro, panas bumi, bioenergi, angin, laut, hingga nuklir. Potensi ini juga telah tercantum dalam RUPTL terbaru.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjadi salah satu proyek strategis nasional berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang mendukung target swasembada energi Indonesia.
Baca Juga:
Aksi Kajari Gunungsitoli-GM Pelindo-GM PLN Berbagi Kasih kepada Siswa di Tepi Samudera Daerah 3T
“Kita punya potensi hidro, panas bumi, bioenergi, angin, bahkan laut dan nuklir yang kini juga mulai masuk dalam RUPTL terbaru. Jadi, dari sisi reliability dan keekonomian, EBT tidak perlu lagi diragukan,” ujar Dadan.
PLN Jalankan RUPTL Hijau dan Fokuskan Investasi EBT