Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada tahun 2025 juga mengalami penurunan menjadi sebesar 0,35 setelah sebelumnya 0,55 pada tahun 2024.
Karena itu, Ivadia mengatakan, menurunnya angka penduduk miskin ini tentu merupakan pencapaian keberhasilan pembangunan yang baik.
Baca Juga:
Turis Bule yang Melancong ke Indonesia di Januari Tertinggi dalam 4 Tahun Terakhir
Oleh karena itu diperlukan kebijakan yang tepat sasaran serta kerja kolaborasi semua stakeholder agar persoalan kemiskinan dapat ditangani dengan baik.
Namun yang pasti berbagai kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah yang telah direalisasikan tentu saja dapat berdampak terhadap penurunan itu.
Ivadia mengungkapkan, Penyaluran berbagai bantuan dari Pemerintah Pusat dan Daerah, serta adanya subsidi listrik, subsidi pupuk dan subsidi lainnya berdampak pada penurunan persentase kemiskinan di Kabupaten Ngada.
Baca Juga:
Paling Banyak dalam 5 Tahun, BPS Sebut Turis Lokal yang Liburan di Dalam Negeri Capai 749 Juta
Diharapkan kedepannya penyaluran bantuan Pemerintah lebih tepat sasaran dan efektif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terkait faktor penyebab terjadinya penurunan angka kemiskinan, Ivadia menjelaskan, hal tersebut perlu memerlukan kajian yang lebih dalam.
“Mungkin yang perlu kita dorong adalah meskipun sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan namun pemda perlu mengkaji lebih jauh pemanfaatan anggaran penanganan kemiskinan agar lebih tepat sasaran, efektif, dan efisien. Sehingga penurunan kemiskinan dapat lebih cepat,” tutup Ivadia. [frs]