Tumpukan sampah kering yang selama ini dianggap tidak berguna kini disulap menjadi pupuk organik berkualitas oleh siswa SMPN 4 Boleng. Berkolaborasi dengan Babinsa Koramil 1612-02/Komodo, Serda Candra Kirana Sam, para siswa bergotong royong mengolah sampah menjadi kompos, Selasa (11/2/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Desa Golo Ketak ini tidak hanya bertujuan membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam. Para siswa dengan antusias belajar memilah, mencacah, dan mencampurkan berbagai jenis sampah organik hingga menjadi pupuk yang kaya nutrisi.
Baca Juga:
Sampah Plastik Masih Mengancam, Pemerintah Diminta Segera Perketat Aturan
“Ini lebih dari sekadar membersihkan lingkungan. Ini adalah investasi untuk masa depan. Dengan membuat pupuk organik sendiri, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga mendapatkan pupuk alami yang baik untuk tanaman,” ujar Serda Candra Kirana Sam.
Dilansir dari KBRN NTT, Salah satu siswa, Jakaria, mengaku senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Ia baru menyadari bahwa sampah organik yang biasanya terbuang ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
"Saya baru tahu kalau sampah bisa diolah jadi pupuk yang bermanfaat. Saya akan mengajak teman-teman dan keluarga di rumah untuk melakukan hal yang sama," kata Jakaria antusias.
Baca Juga:
Masifkan Sampah Jadi RDF, Kota Bandung Tambah Lagi TPST
Pengolahan sampah menjadi pupuk organik ini dinilai dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, pupuk organik yang dihasilkan kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, sehingga berkontribusi pada peningkatan hasil panen dan lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia.
Kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran kepada generasi muda akan pentingnya pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Dengan melibatkan siswa sejak dini, perubahan kecil seperti ini dapat memberikan dampak besar bagi masa depan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. [frs]