WahanaNews-NTT | Kepala Desa Ojang, Petrus Pade menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memperlancar proses pemulangan jenasah Natalia Nona warga Dusun Kolit, Desa Ojang, Kecamatan Talibura yang meninggal di rumah sakit Doktor Sutomo Surabaya.
Meski sudah diberangkatkan dari Surabaya menuju Bandar Udara Komodo Labuan Bajo, namun jenasah Natalia Nona sempat tertahan di cargo selama kurang lebih 8 jam.
Baca Juga:
Harus Dihindari! Ini 4 Dampak Buruk Jika Memiliki Mental Pengemis
Tertahannya jenasah ini membuat Kades Ojang merasa kesulitan untuk melakukan proses pemulangan.
“Dalam perjalan sampai di Labuan Bajo, komunikasi kita bangun ternyata kita mengalami kendala yang luar biasa. Jenasah tiba jam 10 di Labuan Bajo “Dia” harus sampai dengan jam 6,7,8 malam terkatung-katung,” ungkap Petrus Pade dalam sapaannya di sela-sela upacara pemakaman, Jumat (06/05/2022) sore.
“Karena saat di Labuan Bajo memang sudah di iyakan oleh pa Bupati dan jajarannya, tetapi karena kesulitan adalah sopir tidak ada. Akhirnya beliau (Natalia Nona-Red) punya peti itu hanya ada disimpan ruang cargo,” tambahnya menjelaskan.
Baca Juga:
Kesulitan Minyak Goreng Curah, Pedagang di Bekasi Harus Rela Keliling Agen
Kades Ojang ini mengaku kaget ketika dirinya di kontak oleh salah satu anggota DPRD Sikka dari Fraksi Hanura, Wenseslaus Wege dan menyampaikan untuk membantu memfasilitasi pemulangan jenasah Natalia Nona dari Labuan Bajo sampai ke Ende.
“Beliau membantu kita dalam proses ini dengan melakukan komunikasi dengan anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat yang pa Wens kenal yaitu dari Partai Hanura,” ujarnya sembari mengatakan anggota DPRD pada jam-jam seperti ini biasanya susah untuk dihubungi.
Petrus Pade mengakui bahwa tindakan cepat yang dilakukan Wens Wege tersebut diluar dugaannya.