WahanaNews-NTT | Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi meluncurkan Rencana Aksi Energi atau UN Energy Plan of Action guna mengakselerasi jumlah produksi energi bersih dan terjangkau yang ditargetkan memenuhi permintaan pada 2030 mendatang.
Hal ini diungkap oleh salah satu Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric.
Baca Juga:
GM PLN Jabar Lakukan Inspeksi, Pastikan SPKLU Siap Layani Pemudik
Dujarric pada Rabu (4/5/2022) mengatakan rencana tersebut menetapkan langkah-langkah untuk aksi kolektif oleh 30 entitas badan dunia tersebut dan organisasi internasional guna mencapai janji besar yang mereka buat dalam Dialog Tingkat Tinggi PBB tentang Energi pada September lalu.
Komitmen itu meliputi pemberian akses listrik kepada 500 juta orang lebih lainnya dan solusi memasak bersih untuk satu miliar lebih lainnya, serta penciptaan 30 juta lapangan pekerjaan dalam bidang energi terbarukan dan efisiensi energi pada 2025, ujar Dujarric.
Energi bersih dan terjangkau pada 2030 sangat penting untuk mengatasi keadaan darurat iklim dan mencatatkan emisi nol bersih pada 2050.
Baca Juga:
Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik: 1.299 Unit Siaga Layani Mobil Listrik
Dujarric juga mengumumkan Energy Compact Action Network baru.
Tujuannya adalah untuk menyelaraskan pemerintah-pemerintah yang mencari dukungan untuk meraih target energi bersih mereka.
Pemerintah telah menjanjikan dana lebih dari 600 miliar dolar AS (1 dolar AS setara Rp14.418) guna mendukung komitmen itu melalui energy compacts.